Ketua Agupena Semarang

Ketua Agupena  Semarang
Roto, S.Pd

Jumat, 12 Maret 2010

Pendidikan
13 Maret 2010
Tak siap dalam Globalisasi Pudarkan Budaya Akademik
YOGYAKARTA - Ketaksiapan perguruan tinggi (PT) menghadapi arus globalisasi akan memudarkan nilai-nilai budaya di kampus, termasuk budaya akademik. Di masyarakat, ketidaksiapan tersebut tak mustahil menimbulkan ketegangan sosial yang cenderung memicu konflik etnis, separatisme, disintegrasi bangsa, primordialisme, dan eklusivisme.

Ketua Majelis Guru Besar (MGB) UGM Prof Drs Suryo Guritno MStats PhD mengemukakan hal itu saat membuka pertemuan koordinasi MGB/DGB dari enam PT BHMN di Balai Senat UGM, Kamis (11/3). Itu menjadi tantangan bagi PT di Indonesia.

”Tantangan itu berupa upaya mempersiapkan karakter sumber daya manusia untuk mewujudkan daya saing dan martabat bangsa dalam menghadapi perkembangan kebudayaan dunia tanpa batas,” katanya.

Dia menyatakan beberapa PT gamang menentukan sikap dan strategi yang tepat untuk menjawab tantangan tersebut. Mengingat, ketidakmantapan dan kekurangmapanan unsur-unsur nilai budaya yang dimiliki. Apalagi ketika PT harus menghadapi persaingan di masyarakat dan dunia internasional.
Pendidikan Karakter Karena itu, dia menilai pertemuan yang diikuti delegasi UI, Universitas Pendidikan Indonesia, ITB, UGM, USU, dan IPB tersebut sebagai langkah tepat. Apalagi tema pokok pertemuan adalah ”Kualitas Manusia Indonesia: Upaya Pendidikan Karakter Bangsa”.

Tema itu, kata dia, sangat relevan dengan kondisi saat ini. Sebab, peran dan tugas PT dalam menghadapi tantangan perubahan zaman dan arus globalisasi cenderung memudarkan kesadaran berbudaya di masyarakat dan kampus.
”Peserta pertemuan hendaknya mengkaji persoalan mendasar itu secara berkelanjutan sehingga dapat menemukan dan merumuskan pendidikan karakter bangsa yang ideal,” kata dia.

Pertemuan itu dua hari di kampus UGM itu didukung Direktorat Jendeal Pendidikan Tinggi. Pembicara adalah Prof Ritha Dalimunthe (USU), Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD (Rektor UGM), Prof Achmad Anshori Mattjik (IPB), Prof Biran Affandi (UI), dan Prof Haryono (ITB). (P12-53)

0 komentar:

Posting Komentar