Ketua Agupena Semarang

Ketua Agupena  Semarang
Roto, S.Pd

Merajut Jejak Problem Seni Budaya Daerah

Rabu, 17 November 2010

Oleh Roto

MINGGU belakangan ini, berbagai media cetak dan tulis sangat gencar mengangkat fenomena seni tari daerah (seni budaya). Contoh yang sedang hangat yaitu tari Pendet yang sedang di pendet, di daku atau istilah kerennya di klaim milik Malaysia. Maka silang sengkarut komentar dari berbagai elemen bangsa dengan argumennya masing-masing. Simpulan secara umum Malaysia dianggap melecehkan bangsa Indonesia yang kesekian kalinya. Sedang dari sudut pandang lain, guru seni tari dan sanggar tari merasa tertantang, tersanjung sekaligus terpukul, karena wacana seni daerah mampu nebeng kesempatan untuk menjadi tenar dalam perdebatan secara nasional. Kita, bahkan dunia mengakui bahwa seni budaya dari Bali sangat luar biasa.

Peran guru seni tari dan sanggar tari akan lebih tertantang dan tersanjung jika perhatian tersebut tidak berhenti pada forum wacana. Artinya perhelatan seni budaya daerah perlu dikaji bagaimana implementasi di masyarakat sebenarnya. Mulai dari keberadaan tari gambyong, tari srimpi, tari kecak, wayang kulit, wayang krucil, wayang orang, reog Ponorogo, ketoprak, ludruk dan lain-lain.

Setelah stakeholder mengetahui duduk persoalan sebenarnya barulah diambil tindakan yang tepat dan bijak. Dengan maksud agar kekayaan seni tari daerah tersebut mampu tumbuh dan terpelihara seiring dengan pengaruh perkembangan budaya asing. Selanjutnya mampu membekas kepada anak cucu generasi bangsa. Artinya kita tetap sebagai bangsa yang terbuka dan siap berubah, tetapi tetap memelihara dan mempertahankan eksistensi budaya lokal menjadi budaya nasional.

Persepsi sama

Berdasarkan fenomena tersebut, alangkah indahnya jika semua elemen bangsa dan para stakeholder duduk bersama untuk mencari solusi yang bijak. Artinya tidak hanya sekedar berdebat dan menghujat. Jika mau cermat mengamati di sekeliling kita, persoalan menghilangnya seni tari daerah karena faktor pemerintah, televisi, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan orangtua.


Fakta tersebut bermula minimnya dukungan/penghargaan dari pemerintah, sehingga orangtua kurang percaya kepada anaknya jika mau mengembangkan potensi seni budaya. Faktanya mereka lebih memilih pada perkembangan teknologi, dan abai terhadap seni budaya. Contoh alangkah bangganya para orangtua kalau anaknya pandai menari tari dance, menyanyi lagu pop, lagu rock, lagu barat dan lain-lain. Kita layak mengapresiasi positif terhadap bertahannya sanggar tari. Namun faktanya sanggar tari tersebut sepi dari jumlah murid. Itulah keprihatinan kita. Artinya seni tari atau seni budaya daerah di Indonesia hidup enggan matipun tidak mau.

 

Tidak kalah pentingnya peran KPI dianggap mandul dan kurang apresiatif terhadap seni tari daerah. Selama ini kita juga perlu mengapresiasi positif kepada TVRI masih berkesempatan menyajikan acara-acara tari daerah. Sedang televisi swasta mestinya juga ikut bertanggungjawab terhadap merosotnya seni tari daerah, maka sudah sewajarnya jika mereka ikut berkesempatan menayangkan seni budaya lokal beberapa menit di setiap harinya.

Pertanyaannya mengapa hal tersebut terjadi? Faktanya nilai jual seni budaya daerah kurang laku, bahkan tidak laku, kecuali tari-tarian dari daerah Bali. Dikesempatan yang “mulia” ini, para produsen mestinya mau memanfaatkan momen ini untuk membuat promosi produknya dengan diselipi seni budaya daerah/tari lain yang sedang diperkarakan. Sudah sepantasnya masyarakat mengapresiasi positif terhadap salah satu produk minuman yang menyisipkan tari Pendet dalam iklannya.

 

Dengan mencuatnya kasus tari pendet didaku atau diklaim atau benar-benar dipendet Malaysia, itu artinya kita, masyarakat, bangsa dan negara mendapat tamparan yang menyesakkan dan menyakitkan. Selanjutnya maukah masyarakat dan pemerintah melestarikan seni budaya daerah atau sekedar berwacana belaka?

 

Untuk melestarikan berbagai seni budaya daerah Indonesia diperlukan persepsi yang sama, mulai dari pribadi keluarga, masyarakat, bangsa bahkan negara. Maka sudah seharusnya pemerintah pusat dan daerah untuk cancut taliwondo mengambil langkah strategis. Diantaranya memberi penghargaan kepada seniman daerah berupa materi yang sepadan dengan karya-karyanya, dan membenahi program pembelajaran di tingkat pendidikan dasar berkait dengan mata pelajaran Seni Budaya. Sehingga pernyataan Darma Putra selaku dosen Sastra Universitas Udayana yang berbunyi: “…sudah sejak lama Bali dilanda kekosongan laboratorium kebudayaan, kompas 5 September 2009, tidak benar adanya. Artinya terlahir kebijakan baru menjawab pernyataan tersebut.

 

Pertama, pemerintah berkenan mempertimbangkan untuk mau mencetak guru seni tari lebih khusus tari daerah Bali dengan lisensi D1 sampai dengan D4, untuk dipersiapkan mendidik dan mengajar di SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK. Waktu yang diperlukan antara 1 tahun sampai terpenuhinya guru tari Bali di seluruh penjuru negeri. Bagaimana Menteri budaya & pariwisata dengan Mendiknas?

 

Kedua, memberlakukan team teaching untuk guru seni budaya di tingkat SMP/MTs, SMA/SMK jika guru dan sarana prasarana tersedia. Sesuai dengan rambu-rambu kurikulum 2006 mata pelajaran (mapel) Seni Budaya yang berbunyi: “Sekolah seyogyanya menyelenggarakan semua aspek (bidang seni) dalam kurikulum (rupa, musik, tari dan teater). Artinya, jika di suatu sekolah tersedia guru seni rupa, seni musik dan seni tari, maka sekolah tersebut dapat memberlakukan atau memberi kebebasan kepada peserta didiknya untuk memilih dan mengembangkan bakat dan minat siswa dibidang seni budaya. Dengan difasilitasi pemuataran/penayangan lagu-lagu daerah pada hari tertentu dan didukung pula program ekstrakurikuler mapel seni budaya. Pernyataan tersebut merealisasikan Permendiknas N0 39 tahun 2009, lebih khusus melaksanakan program team teaching, sekaligus memberdayakan guru seni budaya dan peserta didik agar berkembang maksimal.

 

Keprihatinan kita adalah keberadaan siswa didik kurang berminat terhadap seni budaya daerah, kata-kata yang terlontar dari pembicaraan mereka bahwa tari/lagu daerah adalah kuno (ketinggalan jaman). Itulah persoalan yang menampar wajah dunia pendidikan saat ini. Penulis berasumsi bahwa fakta tersebut adalah bias dari program Ujian Nasional (UN) yang hanya menekankan faktor pengetahuan (koqnetif) belaka. Fakta keterampilan (psikomotor) kurang mendapat perhatian. Imbas yang nyata, kita hanya bisa berkoar-koar mana kala seni tradisi di klaim bangsa lain. Memprhatinkan! Yah begitulah realitasnya.

 

Memutus mata rantai benang kusut tentang seni budaya daerah tersebut, hendaknya masyarakat, bangsa dan negara mau instropeksi untuk merajut kembali seni budaya daerah yang hampir punah, bahkan lenyap dari bumi pertiwi. Alangkah bijaknya jika para stakeholder lebih tegas memberlakukan setiap ada ijin pentas seni wajib disertai kolaborasi dengan lagu/tari daerah, dan mau memutuskan atau memberlakukan secara nasional seni budaya daerah yang telah diakui kehebatannya, seperti tari pendet, dapat diangkat secara nasional diajarkan ke seluruh penjuru negeri Indonesia. Mari kita pendet Malaysia dengan ilmu seni budaya dan teknologi, jangan hanya sekedar terprofokasi ganyang Malaysia. Bagaimana dengan Anda?

 

Ambarawa, 8 Sebtember 2009.

Oleh Roto. Email: roto_amb{@yahoo.com

Guru Seni Rupa di SMP Negeri 1 Sumowono.

Mahasiswa Pascasarjana UMS. HP 086866260943

Referensi:

1. Koran Kompas, Suara Merdeka, Solopos dan Jawa Pos.

2. Permendiknas NO 39 tahun 2009.

3. KTSP Seni Budaya, 2006.

Penerapan Cooperative Learning pada Materi Melukis

Oleh : ROTO

MENURUT Paul Klee, seni tidak menggambarkan sesuatu yang dilihat namun harus menjadikan terlihat. Seni bukan sekedar refleksi hal-hal yang kasat mata, tetapi dari inner word (alam batin/alam kejiwaan yang semula tidak tampak menjadi tampak). Dengan kata lain, seni bukan sekedar pernyataan kembali kenyataan dari alam, melainkan perwujudan dari sesuatu yang semula tidak berwujud, seperti suasana batin gembira, marah dan sebagainya (dalam Suwaji Bastomi, 1992: 10).

Pemahaman sederhana pengertian seni lukis adalah ungkapan olah rasa/olah batin yang diwujudkan dengan media utama pewarna. Pewarna yang dapat digunakan meliputi cat air, cat kayu, cat tembok, krayon, dan cat minyak. Pada dasarnya semua orang dapat melukis. Persoalannya terletak pada kualitas karya.

Penekanan utama melukis adalah memberi keleluasaan pada peserta didik agar berani mengekspresikan jiwanya sebebas-bebasnya. Dapat diartikan mewujudkan seni untuk seni (fine art) dalam arti mewujudan karya lukisnya tanpa menghiraukan atau tidak mempertimbangkan kegunaan, melainkan mementingkan kebebasan jiwa untuk mencapai kepuasan.

Jiwa yang diungkapkan bisa pengalaman batin yang dirasakan saat itu. Misalnya pengalaman kegembiraan atau pengalaman menyedihkan. Dan atau menangkap kejadian yang sedang in diluar dirinya. Misalnya tentang bencana banjir Wasior, musibah kecelakaan kereta api, kecelakaan lalu lintas, peristiwa demonstrasi, suasana sekolah, suasana pasar, dan lain-lain.

Penerapan Cooperative Learning

Pada kesempatan ini, penulis hendak memaparkan materi melukis media utama pewarna krayon/pastel pada siswa tingkat SMP/MTs dengan penerapan metode cooperative learning (belajar kelompok). Pendekatan metode cooperative learning dapat diartikan suatu cara belajar dengan membentuk kelompok antara 4 sampai dengan 5 orang peserta didik.

Penelitian dari Trish Baker dan Jill Clark menyatakan: “… bahwa pengembangan keterampilan tim adalah hasil paling penting dari pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dalam banyak hal terlihat lebih efektif daripada metode pembelajaran individu dan pembelajaran kompetitif (Ayhan Dikici, 2006).

Dengan pendekatan metode cooperative learning dalam menyajikan materi melukis, diharapkan peserta didik dapat menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dan kualitas praktik melukis. Selanjutnya peserta didik dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru berkait dengan materi melukis khususnya dan materi seni rupa pada umumnya mampu meningkat secara signifikan.

Adapun langkah-langkah penerapan metode cooperative learning materi melukis yang dapat dijadikan rujukan adalah melalui tahapan: Pertama, menjelaskan pengertian seni lukis dan dilanjutkan mendemonstrasikan proses melukis serta menunujukkan alat peraga berupa contoh hasil lukis koleksi internasional, nasional dan koleksi karya siswa pada periode sebelumnya. Dengan menunjukkan karya lukis peserta didik tahun sebelumnya dapat merangsang siswa berikutnya.

Kedua, menjelaskan pengertian cooperative learning. Buatlah kelompok belajar dengan cara menggabungkan meja kursi posisi melingkar, antara 4 sampai dengan 5 orang. Ketiga, menjelaskan sifat-sifat pewarna dan cara penggunaannya. Pewarna krayon mempunyai sifat mengkilat, menyala dan tekstur kasar.

Cara penggunaannya, buatlah sketsa dengan pensil sesuai tema yang ditentukan. Setelah sketsa sesuai perteballah dengan spidol hitam. Warnailah dari warna tua menuju ke warna terang. Keempat, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang arti melukis, proses membuat sketsa (menggambar) dan proses mewarna (melukis).

Setelah siswa memahami penjelasan guru, selanjutnya guru menentukan tema melukis dan siswa mulai mengerjakan. Mengingat waktu yang tersedia perminggu hanya 80 menit, tentu pekerjaan siswa belum selesai sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka, guru wajib pandai mengatur waktu yang tersedia, agar pekerjaan siswa selesai dan nilainya mencapai criteria ketuntasan minimal (KKM).

Pengalaman penulis dalam melaksanakna KBM pada pertemuan pertama pekerjaan peserta didik baru mencapai sekitar 60 persen, yaitu berupa sketsa dan sebagian yang lain sudah mewarna. Padahal target yang diharapkan pekerjaan siswa mencapai 85 sampai 100 persen. Maka perlu dilakukan refleksi, selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah berikutnya berupa pemberian motivasi, agar pada pertemuan kedua target yang diinginkan tercapai.

Pada pertemuan kedua setelah dilakukan evaluasi dan dorongan (motivasi) secara umum pekerjaan siswa baru mencapai 65 persen sampai dengan 80 persen. Maka, perlu direfleksi kembali dan dilakukan perbaikan pada pertemuan ketiga, guna menentukan langkah-langkah selanjutnya. Mengingat, target yang dicanangkan guru belum tercapai batas tuntas KKM, maka perbaikannya, dilanjutkan pada pertemuan ketiga.

Berdasarkan evaluasi secara umum dan secara khusus serta penguatan dari guru disetiap pertemuan (satu, dua dan tiga), ternyata karya siswa telah dapat memenuhi KKM minimal 85 persen terpenuhi. Simpulannya, pelaksanaan materi melukis dengan penerapan metode cooperative learning terbukti selalu menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan.

Oleh ROTO

Pendidik Seni Rupa pada SMP 1 Sumowono

Mahasiswa Pascasarjana UMS.

Terbit di RADAR SEMARANG, 17 NOPEMBER 2010

Problem P.A.K & Solusinya

Oleh ROTO

Berdasarkan peraturan menteri Negara pendayagunaan aparatur Negara dan birokrasi No: Per/16/M.PAN-RB/11/2009 tentang jabatan fungsional guru & angka kreditnya menyatakan mulai tahun 2012 bahwa pangkat III/b ke III/c wajib mengumpulkan nilai Pengembangan Diri 3 dan nilai Pengembangan Profesi 4 kredit, dan seterusnya.

Dengan dasar tersebut penulis kaitkan fakta kemauan guru untuk mewujudkan nilai pengembangan profesi terasa menjadi problem sangat berat. Hal tersebut terjadi karena para guru belum terbiasa menulis karya tulis ilmiah (KTI). Persoalannya adalah bagaimanakah agar para guru mau memulai menulis KTI?

Mencermati percepatan penilaian prestasi kerja guru Gol. IV/a ke atas di Hotel Ibis Semarang, tanggal 17 s.d 21 Mei 2010, secara akumulatif ditinjau dari jumlah peserta yang dinyatakan memenuhi kriteria P.A.K baru sebanyak 149 se Jawa Tengah.

Adapun jumlah yang lulus P.A.K 10 besar per kabupaten tersusun pada Tabel berikut:

NO

Kabupaten/Kodya

Jumlah

Peringkat

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Kabupaten Blora

Kota Semarang

Kota Surakarta

Kota Klaten

Kabupaten Sragen

Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Wonogiri

Kota Salatiga

Kabupaten Demak

23 orang

16 orang

13 orang

12 orang

11 orang

7 orang

6 orang

6 orang

6 orang

5 orang

1

2

3

4

5

6

7.1

7.2

7.3

10

Sedang Kabupaten Rembang 4 orang, Kabupaten Banjarnegara, Jepara, Pemalang, Kota Magelang, Purworejo dan Kabupaten Tegal masing-masing 3 orang. Kabupaten Boyolali, Cilacap, Grobogan, Kendal, Semarang, Kota Tegal dan Temanggung, masing-masing 2 orang. Kabupaten Banyumas, Pati, Purbalingga, Wonosobo, Klaten, dan Kota Pekalongan, masing-masing 1 orang.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Blora berpredikat terbaik, yaitu peringkat 1. Padahal daerah itu letak geografisnya cukup jauh dari pusat kota Propinsi. Dengan fakta tersebut sudah seharusnya para guru dari daerah kabupaten/kota lain segera terinspirasi untuk mewujudkan KTI secepatnya.

Pertanyaannya, mengapa jumlah per kabupaten perbedaannya mencolok? Bagaimanakah kepedulian Dinas Pendidikan dan induk organisasi PGRI di tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat terhadap pengembangan profesi guru?

Dari pertanyaan itu, dapat disimpulkan bahwa peran dari Dinas Pendidikan dan organisasi PGRI di tingkat Kabupaten tidahlah kecil. Sebab dengan adanya tingkat kepedulian dari masing-masing Dinas Pendidikan dan organisasi PGRI jelas akan sangat berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja guru. Secara umum tugas guru profesional dapat disimpulkan, bahwa guru berkewajiban mendidik, mengajar, sekaligus meneliti (Arikunto dkk,, Penelitian Tindakan Kelas, 2007: 64) dan mengkomonikasikan karyanya kepada kalayak umum.

Mendidik dan mengajar pada umumnya secara otomatis sudah dilaksanakan oleh sebagian besar guru. Walau prosentasi perbandingan antara peran mendidik dan mengajar layak untuk diperdebatkan. Faktanya peran guru sebagai pendidik dinilai cenderung berkurang. Bukti konkrit masih banyak kasus perkelaian antar pelajar, mahasiswa, dan masih sering terjadi demo anarkis. Lebih parahnya mental korup sangat masif, bahkan menggurita di negeri ini. Secara kasat mata dapat disimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti atau pendidikan karakter cenderung merosot, kalau tidak boleh dikatakan gagal.

Secara jujur, kita layak mengapresiasi positif, berkat loyalitas dan dedikasi guru, juga telah banyak melahirkan generasi dan pemimpin bangsa yang berkualitas. Permasalahannya bagaimana cara mengentaskan kemrosotan moral generasi bangsa secepatnya. Gayung bersambut jika semua elemen bangsa terlibat di dalamnya untuk saling mengkritisi sekaligus aktif untuk terlibat mengatasinya. Bukan sesuatu yang aneh jika maju mundurnya bangsa ini lebih dominan dimainkan oleh peran pelaku lembaga pendidikan. Lebih khusus para guru dan dosen. Pertanyaannya, sudahkah guru dan dosen mengabdikan tugas dan tanggungjawabnya secara maksimal?

Pemahaman para guru dan dosen dalam meneliti secara umum diindikasikan rendah. Adapun alibi yang sering dijadikan dasar adalah terlalu banyaknya pekerjaan menyelesaikan administrasi sekolah, dan ditambah administrasi kemasyarakatan. Untuk menghapus stigma negatif tentang hambatan guru dalam pengembangan profesi, dibutuhkan komitmen yang kuat dari pribadi masing-masing guru.

Solusi

Adapun alternatif solusi yang dapat dijadikan pijakan dalam mengembangkan profesi guru adalah pentingnya pemahaman bahwa meneliti dan mengkomonikasikan KTI kepada kalayak umum adalah sesuatu kewajiban mutlak yang harus dilaksanakan. Baik yang berprofesi sebagai Polisi, Hakim, Jaksa, dokter, Camat, Bupati, Gubenur, Menteri, Presiden, DPR, dan terlebih para guru, agar mendapat predikat guru professional yang dicintai peserta didiknya.

Karya profesi guru yang wajib diwujudkan, dan dikomunikasikan antara lain berbentuk KTI dan karya seni monumental. KTI dapat berbentuk fiksi dan non fiksi. Berbentuk fiksi, misalnya: puisi, cerpen, dan novel. Berbentuk non fiksi, misalnya: diktat, buku, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan penelitian lain-lainnya. Jika berbentuk karya seni monumental meliputi: karya lukis, patung, pertunjukan tari, musik, drama dan lain-lain.

Untuk mewujudkan karya tersebut, masing-masing guru mempunyai gaya dan cara yang tidak sama. Artinya bagi guru A mudah mengerjakan pembuatan diktat, dan buku. Guru B mudah membuat puisi, cerpen dan novel. Guru C mudah membuat artikel ilmiah populer. Guru D mudah membuat PTK dan lain-lain.

Menurut kaca mata penulis, alangkah idialnya jika seorang guru secara keseluruhan mampu mewujudkannya. Karya sederhana berdasarkan pengalaman penulis yang mempunyai bobot nilai dan mudah dilaksanakan adalah membuat diktat pembelajaran, menyajikan seminar tingkat Kabupaten, membuat artikel ilmiah populer dan meningkat pada pembuatan PTK. Simpulannya apa pun tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seorang guru, wajib bersegera melakukan pengembangan profesi, dengan bukti mewujudkan KTI.

Oleh ROTO. HP 085866260943.

Pendidik di SMP1 Sumowono.

Ketua Seksi Pendidikan & Pelatihan Cabang PGRI Sumowono

NPA 1220004000.

Mahasiswa Pascasarjana UMS

LAMPIRAN:

NOMINATIF PERCEPATAN PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU GOL. IV/a KE ATAS

HOTEL IBIS SEMARANG JAWA TENGAH

TGL. 17 S.D. 21 MEI 2010

No Penilai Nama NIP tempat tgl lahir Jabatan tmt jabatan Unit Kerja kab/kota

1 E Agus Sutanto, M.Pd 196405141986011002 Sragen, 14 Mei 1964 Guru Pembina 1 Juli 2001 SMP Negeri 1 Bawang Kab. Banjarnegara

2 E Marsono, S. Pd 196902051992031011 Sragen, 5 Februari 1969 Guru Pembina 01 Januari 2006 SMP Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara Kab. Banjarnegara

3 N Siti Wuryati, S. Pd. 130962762 Banjarnegara, 9 September 1961 Guru Pembina 01 Januari 1982 SDN 2 Sigeblog Banjarmangu Banjarnegara Kab. Banjarnegara

4 E Ir. H. Sartono. M.Pd 130935736 Cilacap, 22 Juli 1955 Guru Pembina 01-Jan-00 SMK Negeri 1 Purwokerto Kab. Banyumas

5 N Sukanto, A.Ma.Pd 196107301980121002 Blora, 30 Juli 1961 Guru Pembina 1 Januarii 2004 SD Negeri Sendangwungu 2 Kab. Blora

6 N Supeno, S.Pd 19550729197911101 Blora, 29 Juli 1955 Guru Pembina 1 Juli 2005 SDN Cabak 1 Kec. Jiken Kab. Blora

7 E Surati,Spd 195610201983042001 Blora, 20 Oktober 1956 Guru Pembina 1 Januari 2005 SD Negeri Kediren I Kab. Blora

8 U Widjanarko, A.Ma.Pd. 130371203 Blora, 22 Nopember 1951 Guru Pembina 01 April 2002 SDN Trembulrejo 3 Kec. Ngawen Kab. Blora Kab. Blora

9 Supraptiningsih, S.Pd. 195411251982012001 Blora, 25 November 1954 Guru Pembina 01 Oktober 2002 SDN Sambongwangan 4, Randublatung, Blora Kab. Blora

10 N Ninik Simpeni Widyaningrum, S.Pd. 196401021984052004 Blora, 2 Januari 1964 Guru Pembina 01 Januari 2005 SDN Sambongwangan 4, Randublatung, Blora Kab. Blora

11 N Sri Sugiyartik, S.Pd. 196003051980122002 Blora, 5 Maret 1960 Guru Pembina 01 Januari 2005 SDN Gembyungan 2, Randublatung, Blora Kab. Blora

12 N Suparmiati, A.Ma.Pd. 195801011979112002 Blora, 1 Januari 1958 Guru Pembina 01 Juli 2004 SDN Genjahan, Jiken, Blora Kab. Blora

13 N Syamsul Hadi S, Ag. 195505201982011004 Blora, 20 Mei 1955 Guru Pembina 01 Januari 2004 SMP Negeri 1 Randublatung Kab. Blora

14 N Dra. Suharni 130732158 Blora, 14 Maret 1960 Guru Pembina 01 Oktober 2001 SD Negeri Jiworejo Kab. Blora Kab. Blora

15 U Antorina Susantina, S.Pd. 130650372 Kulon Progo, 15 Februari 1956 Guru Pembina 01 April 2003 SD Negeri 13 Cepu Kab. Blora Kab. Blora

16 Q Trisno, S. Pd 196367151983041003 Blora, 15 Juli 1963 Guru Pembina 01 Juli 2005 SD Negeri Temuireng I Blora Kab. Blora

17 U Kusno Sujarwadi, S. Pd.SD 195704171978021001 Blora, 14 April 1957 Guru Pembina 01 April 2003 SD Negeri Doplang 2 Blora Kab. Blora

18 N Suryaningsih, S.Pd. 196209281982012002 Semarang, 28 September 1962 Guru Pembina 30 Juni 2006 SDN Turirejo 1 Kecamatan Jepon Kab. Blora Kab. Blora

19 D Endang Purwanti 195511301975122002 Sragen, 30 Nopember 1955 Guru Pembina 01 April 2002 SD Negeri Kunduran 2 Kab. Blora Kab. Blora

20 Q Heri Sudjarwanto, S.Pd. 195909301983041003 Pati, 30 September 1959 Guru Pembina 01 April 2007 SD Puledagel I Kec. Jepon Kab. Blora Kab. Blora

21 N Mugiharti, S.Pd. 195903211979112005 Blora, 21 Maret 1959 Guru Pembina 01 April 2004 SD Negeri Ngroto 2 Kec. Cepu Kab. Blora Kab. Blora

22 Q Mohammad Ali, S. Pd 195811021980121002 Blora, 2 Nopember 1958 Guru Pembina 01 Oktober 2005 SD Negeri Singonegoro 2 Blora Kab. Blora

23 D Dra. Yuni Ni'wati 196906081993032008 Rembang, 6 Juni 1969 Guru Pembina 01 Juli 2004 SMA Negeri 1 Blora Kab. Blora

24 U Ch. Kusdwiningsih, S.Pd. 195402081982012001 Blora, 8 Pebruari 1954 Guru Pembina 01 April 2006 SDN Cepu 6, Blora Kab. Blora

25 E Sri Untari, S.Pd. 196007131979112001 Blora, 13 Juli 2003 Guru Pembina 01 Januari 2003 SD Sendang Wates, Kunduran Blora Kab. Blora

26 E Suratmi, S.Pd. 195808151978022005 Klaten, 15 Agustus 1958 Guru Pembina 01 Oktober 2003 SD Negeri Mulyorejo 1 Kec. Cepu Kab. Blora Kab. Blora

27 E Haryati, S. Pd 195204291978022001 Blora, 29 April 1952 Guru Pembina 01 Oktober 2003 SD Negeri Ngroto 1 Cepu, Blora Kab. Blora

28 D Sarinem, S.Pd.SD 196404131987022002 Boyolali, 13 April 2002 Guruu Pembina 1 Maret 2007 SD Negeri 2 Gumukrejo Kab. Boyolali

29 E Drs. Suranto, M.Pd. 196007131986031009 Boyolali, 13 Juli 1960 Guru Pembina 01 Oktober 1998 SMA Negeri 1 Teras Boyolali Kab. Boyolali

30 E Ruswanto, S. Pd. SD 196501171988061001 Cilacap, 17 Januari 1965 Guru Pembina 01 Januari 2001 SD Negeri Malabar 05 Cilacap Kab. Cilacap

31 E Sobirin, S. Pd 196006011983042003 Cilacap, 6 Januari 1960 Guru Pembina 01 Juni 2003 SD Negeri Cipari 01 Cilacap Kab. Cilacap

32 Q Edy Santoso, S.Pd. 196004021979111001 Demak, 2 April 1960 Guru Pembina 01 Oktober 2001 SD Negeri Sriwulan 3 Demak Kab. Demak

No Penilai Nama NIP tempat tgl lahir Jabatan tmt jabatan Unit Kerja kab/kota

33 D Eka Purjiyanta,MM 196803171991031006 Grobogan, 17 Maret 1968 Guru Pembina 01 Juli 2004 SMP Negeri 2 Demak Kab. Demak

34 N Himawan, M. Pd 196408021984051001 Demak, 2 Agustus 1964 Guru Pembina 01 Juli 2006 SD Negeri Bintoro 5 Demak Kab. Demak

35 U Dra. Sri Suwarni, S.Pd, M.Pd. 196212101983032019 Bantul, 10 Desember 1962 Guru Pembina 01 Oktober 2003 SMP Negeri 2 Demak Kab. Demak

36 E Hj. Siti Rofiah AR, S.Ag, M.Si, M.Pd. 195404101979122002 Jambi, 10 April 1954 Guru Pembina 01 Juli 2003 SD Negeri Kalisari 4 Sayung Demak Kab. Demak

37 Siti Nurchasanah, S.Pd.SD. 195802021977012007 Grobogan, 2 Pebruari 1958 Guru Pembina 01 Januari 2003 SDN Kuripan 7, Purwodadi, Grobogan Kab. Grobogan

38 U Moh Amin, M. Pd 196310121986011004 10 Desember 1963 Guru Pembina 01 Juli 2004 SMP N 1 Karangrayung Grobogan Kab. Grobogan

39 Q Isnaningsih, S.Pd. 195610221977032003 Jepara, 23 Oktober 1956 Guru Pembina 01 April 2001 SMP Negeri 1 Jepara Kab. Jepara

40 D Sumiyati, S.Pd., M.Pd. 195904131979112001 Sragen, 13 April 1959 Guru Pembina SD Negeri 9 Panggang Kab. Jepara

41 U Nur Yahya, S.Pd. 196510281987031010 Jepara, 28 Oktober 1964 Guru Pembina 01 Maret 1987 SMA Negeri 1 Bangsri Kab. Jepara

42 N Sukidi, S.Pd. 195505031977011006 Karanganyar, 3 Mei 1955 Guru Pembina 01 Februari 2007 SMP Bhayangkari Karangpandan Kab. Karanganyar

43 D Endang Tutik Kriswanti, S.Pd. 195704291977012001 Bandung, 29 April 1957 Guru Pembina 01 Januari 2000 SDN 2 Ngasem, Colomadu, Karanganyar Kab. Karanganyar

44 12 Joko Kristanto, S.Pd. 195912041983031010 Tanjung, 4 Desember 1959 Guru Pembina 01 Oktober 2001 SMP Negeri 1 Jumantono Karanganyar Kab. Karanganyar

45 N Sarna, S.Pd., M.Pd. 196101081984031008 Klaten, 8 Januari 1961 Guru Pembina Tk. I 01 April 2005 SMP Negeri 1 Jatipuro, Karanganyar Kab. Karanganyar

46 E Setya Nurachmandani, M.Pd. 197110161998031008 Surakarta, 16 Oktober 1971 Guru Pembina 01 Januari 2007 SMPN 2 Jumantono, Karanganyar Kab. Karanganyar

47 E Dra. Resmiati 19581017197710321001Karanganyar, 17 Oktober 1958 Guru Pembina 01 Januari 2000 SMK Negeri 1 Karanganyar Kab. Karanganyar

48 E Sri Kusrini, S.Pd. 195307261974012002 Karanganyar, 26 Juli 1953 Guru Pembina 01 Juli 1998 SDN Gayamdompo, Karanganyar Kab. Karanganyar

49 E Drs. Suyoko 196507311991031004 Kendal, 31 Juli 1965 Guru Pembina 01 Oktober 2002 SMP Negeri 2 Limbangan Kendal Kab. Kendal

50 U Triyono Sumulyo 1960111219821006 Kendal, 12 Nopember 1960 Guru Pembina 01 Juli 2005 SDN 1 Bebengan, Boja, Kendal Kab. Kendal

51 D Suparna 195204201975011001 Klaten, 20 April 1952 Guru Pembina 1 Juli 1999 SD Negeri 5 Krakitan Bayat Kab. Klaten

52 Q Djumijo, S.Pd. 195805261978021004 Klaten, 26 Mei 1958 Guru Pembina 01 Oktober 2000 SDN 1 Jarum, Bayat, Klaten Kab. Klaten

53 D Paino, S.Pd 130947638 Guru Pembina SDN 5 Krakitan, Bayat, Klaten Kab. Klaten

54 N Drs. Suharno 196408231989031012 Klaten, 23 Agustus 1964 Guru Pembina 01 Juli 1999 SMK Negeri 3 Klaten Kab. Klaten

55 N Narimo, S.Pd. 196504201989011003 Klaten, 20 April 1965 Guru Pembina 01 Juli 2004 SMP Negeri 1 Klaten Kab. Klaten

56 D Nor Rochmah Murniati, S.Pd. 195911221981032007 Yogyakarta, 22 Nopember 1959 Guru Pembina 01 Oktober 2002 SMP Negeri 1 Tulung, Klaten Kab. Klaten

57 D Edy Sutandur, S.Pd. 195410051979031015 Klaten, 5 Oktober 1954 Guru Pembina 01 Oktober 2001 SMP N 1 Karangdowo Klaten Kab. Klaten

58 N Drs. Sugeng Wahana 196001011984121007 Klaten, 1 Januari 1960 Guru Pembina 01 Oktober 2000 SMA Negeri 1 Cawas Klaten Kab. Klaten

59 Q Drs. Sudijono 195307181981031006 Klaten, 18 Juli 1953 Guru Pembina 01 April 1995 SMK Negeri 2 Klaten Kab. Klaten

60 N Suparmi, S. Pd 195609291977012007 Klaten, 29 September 1956 Guru Pembina 01 April 2002 SD Negeri 2 Krikilan Klaten Kab. Klaten

61 E Dra. Sri Supadmi 195910221980122003 Klaten, 22 Oktober 1959 Guru Pembina 01 April 2001 SDN Balak , Cawas, Klaten Kab. Klaten

62 U Sumaryati, S.Pd. 196102051982011006 Sleman, 5 Pebruari 1961 Guru Pembina 01 April 2004 SDN 2 Talun, Kemalang, Klaten Kab. Klaten

63 N Drs. Asul Wiyanto 195109131980031004 Tulungagung, 13 September 1951 Guru Pembina Tk.I 1 Juli 2007 SMA Taruna Nusantra Kab. Magelang

64 E Budi Harjono, S. Pd 195906061984031012 Semarang, 6 Juni 1959 Guru Pembina 01 Oktober 2003 SMP N 3 Grabag Magelang Kab. Magelang

65 E Wasimin, M.Pd. 196406061989091002 Pati, 6 Juni 1964 Guru Pembina 01 Juli 2007 SDN Angkatan Kidul 02 Kec. Tambakromo Kab. Pati

66 U Siswanti Hari Rahayu, S.Pd 196206261984032016 Pati, 26 Juni 1962 Guru Pembina 01 Oktober 2003 SMP N 3 Ampelgading Pemalang Kab. Pemalang

67 U Drs. Rayis Amanazhar '196806231994031002 Pemalang, 23 Juni 1968 Guru Pembina 1 Juli 2001 MAN Pemalang Kab. Pemalang

68 N Endang Susilowati, S.Pd. 195606181987022001 Kudus, 18 Juni 1956 Guru Pembina 01 Januari 2006 TK Pertiwi Banjaran Pemalang Kab. Pemalang

69 E Drs. Petrus Sanga Lewar, M.Pd. 196207061995121001 Larantuka (Flores), 6 Juli 1962 Guru Pembina 01 Januari 2006 SMP Negeri 1 Bojongsari Purbalingga Kab. Purbalingga

No Penilai Nama NIP tempat tgl lahir Jabatan tmt jabatan Unit Kerja kab/kota

70 N Drs. Dwiyatno 196505251988111001 Wonogiri, 25 Mei 1965 Guru Pembina 1 Maret 2004 SMA Negeri 2 Purworejo Kab. Purworejo

71 Q Suwarni, S. Pd 196206121985012004 Magelang, 12 Juni 1962 Guru Pembina 01 Maret 2003 SMP N 18 Purworejo Kab. Purworejo

72 U Tri Sunariyah, S.Pd. 195405031980032004 Purworejo, 3 Mei 1954 Guru Pembina 01 Maret 2003 SMA Negeri 6 Purworejo Kab. Purworejo

73 Sri Purwani Lukitowati, S.Pd. 196109081980122003 Pati, 8 September 1961 Guru Pembina 01 April 2003 SDN 3 Waru Kec. Rembang Kab. Rembang Kab. Rembang

74 N Murniningsih, S.Pd. 196107171980122001 Rembang, 17 Juli 1961 Guru Pembina 01 Oktober 2003 SD Negeri Sukoharjo Kec. Rembang Kab. Rembang

75 D Suhardi, M. Pd 196705111998021003 Rembang, 11 Mei 1967 Guru Pembina 31 Oktober 2007 SMA Negeri 1 Sumber Rembang Kab. Rembang

76 U Tri Budiyono, S.Pd. 196711151995121002 Klaten, 15 Nopember 1967 Guru Pembina 01 April 2007 SMP Negeri 1 Pamotan Rembang Kab. Rembang

77 U Roto, S.Pd. 196106081984031004 Blora, 8 Juni 1961 Guru Pembina 01 Januari 2005 SMP Negeri 1 Sumowono, Kab. Semarang Kab. Semarang

78 U Endang Suciati, S.Pd. 196203191983012002 Pacitan, 19 Maret 1962 Guru Pembina 01 Januari 2005 SMP Negeri 3 Ungaran, Kab. Semarang Kab. Semarang

79 U Drs. Sukardi 195410271974011002 - Guru Pembina - SMP Negeri 4 Sragen Bupati Sragen

80 E Kaliman, S.Pd. 195608151978021004 Sragen, 15 Agustus 1956 Guru Pembina 01 Juli 2002 SD Negeri Plupuh 01 Sragen Kab. Sragen

81 N Sri Andarwati, S. Pd 195209041975022003 Banyumas, 4 September 1952 Guru Pembina 01 Nopember 2002 SMP Negeri 1 Sidoharjo, Sragen Kab. Sragen

82 Q Dra. Sri Mulyani 196005141979112003 Sragen, 13 Maret 1960 Guru Pembina 01 Januari 2000 SD Negeri Plupuh 2 Sragen Kab. Sragen

83 U Drs. Jumadi, M.Pd. 195710281981021003 Sragen, 28 Oktober 1957 Guru Pembina 01 Nopember 2000 SMP Negeri 1 Sidoharjo, Sragen Kab. Sragen

84 U Sujoko, S.Pd. 196011231991031003 Magetan, 23 Nopember 1960 Guru Pembina 01 Juli 2007 SMA Negeri 1 Sukodono, Sragen Kab. Sragen

85 U Thoyib, S.Pd.I 196206211984051004 Sragen, 21 Juni 1962 Guru Pembina 01 Juli 2005 SMP Negeri 1 Kalijambe, Sragen Kab. Sragen

86 E Slamet Cahyono, S. Pd 195305241980111001 Sragen, 24 Mei 1953 Guru Pembina 01 Juli 2003 SMK Negeri I Sragen Kab. Sragen

87 U Poniyem, S. Pd. SD 195904031979112006 Sragen, 3 April 1959 Guru Pembina 01 Juli 2003 SD Negeri Gemolong 2 Sragen Kab. Sragen

88 Sulastri, S.Pd. 1311809500 Sragen, 16 April 1963 Guru Pembina 01 Juli 2004 SDN Pengkok 4, Kedawung, Sragen Kab. Sragen

89 U E. Wiwik Sri Mulyani, S.Pd. 196009201981032005 Surakarta, 20 September 1960 Guru Pembina 01 Juli 2003 SMP Negeri 1 Sragen Kab. Sragen

90 Dra. Khosyiatun 196406211985082003 Kebumen, 21 Juni 1964 Guru Pembina 01 Nopember 1999 SD Negeri Banaran 01 Sukoharjo Kab. Sukoharjo

91 U Drs. Meiyono 196005061982011009 Sukoharjo, 6 Mei 1960 Guru Pembina 01 Januari 1999 SD Negeri Polokarto 2 Sukoharjo Kab. Sukoharjo

92 E Dra. Tiensih Wahyuni 195701151986032001 Solo, 15 Januari 1957 Guru Pembina 01 Juli 1999 SMA Negeri 1 Sukoharjo Kab. Sukoharjo

93 U Sudarno, A. Ma. Pd 195303071974021005 Sukoharjo, 7 Maret 1953 Guru Pembina 01 April 2000 SD Negeri Kemasan 03 Sukoharjo Kab. Sukoharjo

94 U Sugimo, S. Pd 195601151978021002 Karanganyar, 15 Januari 1956 Guru Pembina 01 Juli 2001 SDN Mranggen 04 Polokarto, Sukoharjo Kab. Sukoharjo

95 E Drs. Yanto, M. Pd 196201051987031009 Sukoharjo, 5 Januari 1962 Guru Pembina 01 Juli 2005 SMP Negeri 3 Weru Sukoharjo Kab. Sukoharjo

96 Sunarni, S.Pd. 196806061995032005 Blora, 6 Juni 1968 Guru Pembina 01 Januari 2007 SMA Negeri 1 Slawi - Kab. Tegal Kab. Tegal

97 U Mardjuki, S.Pd. 195701121986021002 Jakarta, 12 Januari 1957 Guru Pembina 01 Oktober 2003 SMK Negeri 1 Adiwerna, Kab. Tegal Kab. Tegal

98 U Widarjo, S.Pd., M.Pd. 195303281980031008 Tegal, 28 Maret 1953 Guru Pembina 01 Januari 2003 SMP Negeri 2 Adiwerna Kab. Tegal Kab. Tegal

99 D Muji Waluyo, S.Pd., M.Pd. 196612111989021001 Kebumen, 11 Desember 1966 Guru Pembina 01 Oktober 2002 SMP Negeri 1 Kandangan Temanggung Kab. Temanggung

100 Q Rahayu Santoso, S. Pd 195306291973061001 Temanggung, 29 Juni 1953 Guru Pembina 01 Juli 1999 SD Negeri 2 Gambasan Temanggung Kab. Temanggung

101 N Warnoto, S.Pd,M.Pd 195812201986031009 Wonogiri, 20 Desember 1958 Guru Pembina 1 Maret 2007 SMP Negeri 2 Puhpelem Kab. Wonogiri

102 N Tatiana Sugiarti, S.Pd. 195312181984032001 Salatiga, 18 Desember 1953 Guru Pembina 30 Juni 2005 TK Negeri Pembina Wonogiri Kab. Wonogiri

103 D Hj. Sutihartini, S.Pd, M.Pd. 195104131976032004 Sleman, 13 April 1951 Guru Pembina 01 Maret 2001 SMP Negeri 3 Selogiri, Wonogiri Kab. Wonogiri

104 D Drs. Wiyono, M.Si. 196601131991031004 Wonogiri, 13 Januari 1966 Guru Pembina 01 April 2001 SMP Negeri 2 Giritontro, Wonogiri Kab. Wonogiri

105 N Purwati, S. Pd 196310081983042002 Wonogiri, 10 Agustus 1963 Guru Pembina 01 Oktober 2004 SD Negeri 11 Kopen Wonogiri Kab. Wonogiri

106 U Joko Subroto, SE. 196204051988031014 Wonogiri, 5 April 1962 Guru Pembina 01 Oktober 2005 SMP Negeri 1 Eromoko, Wonogiri Kab. Wonogiri

No Penilai Nama NIP tempat tgl lahir Jabatan tmt jabatan Unit Kerja kab/kota

107 E Afifah, S.Pd 196110141986032002 Pati, 14 Oktober 1961 Guru Pembina 1 Juli 2002 baru : MAN Wonosobo, lama : MAN Sragen Kab. Wonosobo

108 E Drs. Sunoto 196001031985031011 Semarang, 3 Januari 1960 Guru Pembina 01 Januari 2005 SMK Negeri 2 Klaten Kabupaten Klaten

109 U Nok Mujiati, M.Pd 196608291988112001 Magelang, 29 Agustus 1966 Guru Pembina 1 Januari 2000 SMPN 11 Magelang Kota Magelang

110 D Drs. Eko Mimin Djonaedy 196106181985031019 Surabaya, 8 Juni 1961 Guru Pembina 01 Nopember 1998 SMK Negeri 1 Kota Magelang Kota Magelang

111 E Dra. Sri Sundari 195904261985032007 Yogyakarta, 26 April 1959 Guru Pembina 01 Nopember 1998 SMK Negeri 1 Magelang Kota Magelang

112 . Sumadi, S. Pd 195603101984031004 Sragen, 10 Maret 1956 Guru Pembina 01 Oktober 2002 SMK Negeri 2 Pekalongan Kota Pekalongan

113 D Drs. Samtono, M.Si 195709121978021000 Sragen, 12 September 1957 Guru Pembina Tk.I 1 Juli 2004 SMA N I Salatiga Kota Salatiga

114 D Dra. Siti Djarwani 195111161978032002 Semarang, 16 Nopember 1951 Guru Pembina Tk. I 01 Januari 2008 SMA Negeri 1 Salatiga Kota Salatiga

115 N Dyan Ernawati, S.Pd. 196010291981032004 Boyolali, 29 Oktober 1960 Guru Pembina 01 Oktober 2004 SMP Negeri 5 Salatiga Kota Salatiga

116 E Siti Rochmatin, S.Ag. 196312141986032012 Semarang, 14 Desember 1963 Guru Pembina 01 Oktober 2006 SMP Negeri 6 Salatiga Kota Salatiga

117 N Wiwik Indriyati, S.Pd. 196202261981122002 Surakarta, 26 Februari 1962 Guru Pembina 01 April 2007 SMP Negeri 6 Salatiga Kota Salatiga

118 E Drs. Munawar HM, M. Pd 196309271984051007 Semarang, 27 September 1963 Guru Pembina Tk.I 01 Januari 2007 SD Negeri Kecandran 01 Salatiga Kota Salatiga

119 E Dra. Windaniati, M. Pd 196006261992032011 Ngawi, 26 Juni 1966 Guru Pembina 01 Juli 2004 SMK Negeri 7 Semarang Kota Semarang

120 U Drs. H. Ahmad Ishom, M.Pd 196212191993031007 Semarang, 19 Desember 1962 Guru Pembina Tk.I 1 Juli 2007 SMK Negeri 6 Semarang Kota Semarang

121 Mulyono, S.Pd., M.Pd. 196508061989101001 Semarang, 6 Agustus 1965 Guru Pembina 01 Juli 2007 SDN Tambakaji 04 Kec. Ngaliyan Semarang Kota Semarang

122 N Drs. Buzairi 196011101986031032 Semarang, 10 Nopember 1960 Guru Pembina 01 Juli 1998 SMK Cinde Kota Semarang Kota Semarang

123 E Dwi Laswijati, M.M 195401051987032001 Kediri, 3 Januari 1954 Guru Pembina SMP Negeri 19 Semarang Kota Semarang

124 D Akhmad Turodi, S.Pd. 196101141982011005 Semarang, 14 Januari 1961 Guru Pembina 01 Nopember 2002 SDN Tambakaji 02 Kec. Ngaliyan Semarang Kota Semarang

125 D Dra. Roomsari Triputrami, MM 195909231986032007 Semarang, 23 September 1959 Guru Pembina 01 Oktober 1999 SMP Negeri 5 Semarang Kota Semarang

126 N Dra. Elly Urip Rachmawati 196004151986022002 Semarang, 15 April 1960 Guru Pembina 01 April 1999 SMK Negeri 3 Semarang Kota Semarang

127 D Sumrih Rahayu, S.Pd., M.Pd. 196210011984032008 Pati, 1 Oktober 1962 Guru Pembina 01 Juli 2004 SMP Negeri 34 Semarang Kota Semarang

128 Q Siwinarti 195905071987032003 Semarang, 7 Mei 1959 Guru Pembina Tk.I 01 Oktober 2005 SMP Negeri 40 Kota Semarang Kota Semarang

129 Q Drs. Ciptono 196311111989031007 Semarang, 11 Nopember 1963 Guru Pembina 01 Maret 1989 SLB N Semarang Kota Semarang

130 Q Iman Triyono, S.Pd., MM. 195612281979031005 Jepara, 28 Desember 1956 Guru Pembina 01 Oktober 2001 SMP Negeri 32 Semarang Kota Semarang

131 D Soejono, S.Pd. 196002081983011003 Purwodadi, 8 Februari 1960 Guru Pembina 01 Januari 1983 SMP Negeri 4 Semarang Kota Semarang

132 E Bambang Suprobo, S.Pd., M.Pd. 195811271981031012 Purwodadi, 27 November 1958 Guru Pembina Tk. I 01 April 2007 SMP Negeri 32 Semarang Kota Semarang

133 U H. Suharto, S.Pd., MM 195803121979031009 Klaten, 12 Maret 1958 Guru Pembina 30 Juni 2001 SMP Negeri 5 Semarang Kota Semarang

134 E Winarto, S.S. 196307091985011001 Purworejo, 9 Juli 1963 Guru Pembina 01 Juli 2005 SMP Negeri 32 Semarang Kota Semarang

135 E Indrayati, M. Pd 196106101980122002 Magelang, 10 Juni 1961 Guru Pembina 01 Oktober 2002 SD Negeri Kleco 1 Laweyan, Surakarta Kota Surakarta

136 N Dra. Tri Unggul Suwarsi, M.Pd. 196206041983012005 Sukoharjo, 4 Juni 1962 Guru Pembina 01 Januari 1983 SMP Negeri 12 Surakarta Kota Surakarta

137 E Dra. Siti Muslikhah 196201241991032003 Surakarta, 24 Januari 1962 Guru Pembina 01 Nopember 2003 Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta Kota Surakarta

138 D Dra. Sri Hastuti Lastyawati 196112121987032007 Klaten, 12 Desember 1961 Guru Pembina TK.I 01 Juli 2006 SMK Negeri 4 Surakarta Kota Surakarta

139 D Drs. Mawarto 196210251988031010 Wonogiri, 25 Oktober 1962 Guru Pembina 01 Oktober 2000 SMK Negeri 1 Surakarta Kota Surakarta

140 D Dra. AD Gayatri, M.Pd. 196205141986032007 Surakarta, 14 Mei 1962 Guru Pembina 01 Juli 2000 SMA Negeri 2 Surakarta Kota Surakarta

141 N Suyato, Spd 196405211987031012 Wonogiri, 21 Mei 1964 Guru Pembina 01 Januari 2006 SD Negeri Sekip II No. 215 Kota Surakarta

142 N Dra. Ties Setyaningsih, M. Pd. MM 196605241996012001 Wonogiri, 24 Mei 1966 Guru Pembina 01 Oktober 2007 SMK Negeri 9 Kota Surakarta Kota Surakarta

143 E Drs. Sri Widadi, M.Hum 196011171986031015 Klaten, 17 Nopember 1960 Guru Pembina 01 Nopember 1998 SMA Negeri 3 Surakarta Kota Surakarta

No Penilai Nama NIP tempat tgl lahir Jabatan tmt jabatan Unit Kerja kab/kota

144 E MA. Ambaryani, S.Sn. 195807081984032005 Surakarta, 8 Juli 1958 Guru Pembina 01 Juli 2006 SMP Negeri 19 Surakarta Kota Surakarta

145 U Drs. Titi Priyono, MM 195906101984031011 Sragen, 10 Juni 1959 Guru Pembina 01 April 1998 SMA Negeri 4 Surakarta Kota Surakarta

146 E Dra. Maryani 196009101988032002 Karanganyar, 10 September 1960 Guru Pembina 01 Maret 2001 SMP Negeri 11 Surakarta Kota Surakarta

147 U Dra. Titik Tidharwati 196211011988032005 Magelang, 1 Nopember 1962 Guru Pembina 01 Juli 2003 SMP Negeri 1 Surakarta Kota Surakarta

148 E Nur Hidayah, S.Pd 196301111985012002 Tegal, 1 November 1963 Guru Pembina 1 Januari 2007 SMP Negeri 1 Tegal Kota Tegal

149 E Nurjasni, A.Ma.Pd 196301111985012002 Tegal, 1 Nopember 1963 Guru Pembina 01 Januari 2007 SMP Negeri 1 Kota Tegal Kota Tegal

a.n. Sekretaris Tim Penilai Pusat

Dahlan M. Noer

Guru Pembina (Gol. IV/a) ke atas

PAK AKAN DIKIRM LANGSUNG DARI BIRO KEPEGAWAIAN KEMENDIKNAS KE ALAMAT SEKOLAH 6 BULAN -

1 TAHUN SEJAK PENGUMUMAN.

SETELAH MENDAPAT PAK HARUS MELAPOR KE DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA MASING-MASING DAN

LPMP DG MEMBAWA PAK TERSEBUT

NIP. 19571010 198203 1 001

Kepala Bagian Mutasi Guru

u.b. Kepala Subbagian Wilayah I

selaku Ketua Pelaksana Kegiatan

Percepatan Penilaian Prestasi Kerja

BIOGRAFI SINGKAT PENULIS

1. Penantian Panjang Kesejahteraan Guru, Kompas, 12 Maret 2007.
2. Aroma Program Sertifikasi, Derap Guru, April 2007.
3. Problem Fakta Kualitas Guru, Derap Guru, April 2008.
4. Bias Dampak Arus Informasi & Telekomunikasi, Jawa Pos Radar Kudus, 8 Mei 2008.
5. Susahnya Guru Memulai Menulis Artikel, Jawa Pos Radar Kudus, 19 Mei 2008.
6. Kekerasan Gank Nero Mencoreng Dunia Pendidikan, Jawa Pos Radar Semarang, 18 Juni 08.
7. Problem Budaya Menulis, Derap Guru, Juli 2008.
8. Bali Deso Mbangun Deso Mampukah Menyejahterakan Masyarakat?, Jawa Pos Radar Semarang,

7 Juli 2008.
9. Kriteria Penentuan Peringkat Kelulusan Oleng?, Jawa Pos Radar Semarang, 14 Juli 2008.
10. Merombak Total Paradigma Study Tour, Jawa Pos Radar Semarang, 19 Juli 2008.
11. Mengejar Kemajuan Dalam Kemiskinan?, Jawa Pos Radar Semarang, 21 Juli 2008.
12. Sulitnya Menghentikan Uang SPI, Jawa Pos Radar Semarang, 25 Juli 2008.
13. Tingkatkan Kualitas Lulusan dengan Kelas Unggulan, Jawa Pos Radar Semarang, 27 Juli 2008.
14. Gonjang-Ganjing Pelaksanaan PPD 2008/2009, Derap Guru, Agustus 2008.
15. Mengadopsi Budaya Asing untuk Sekolah Kita, Jawa Pos Radar Semarang, 2 Agustus 2008.
16. Penyaji Makalah Dalam Seminar Nasional Mendongkrak Kualitas Pendidikan: “Mengadopsi Budaya Asing Untuk Kualitas Pendidikan,” Hotel Telo Moyo Semarang, Mutiara Wacana, 3 Agustus 2008.
17. Sepuluh Penyakit Guru Membudaya, Jawa Pos Radar Semarang, 13 Agustus 2008.
18. Memaknai Anggaran Pendidikan 20 Persen dari RAPBN, Jawa Pos Radar Semarang, 19 Agustus 2008.
19. Anggaran Pendidikan 20 Persen Bagai Bola Liar, Jawa Pos Radar Semarang, 26 Agustus 2008.
20. Perjuangan Menembus Kokohnya Tembok Pangkat IV/b, Jawa Pos Radar Semarang, 14 September 2008.
21. Mendidik Kebersihan Melalui Lomba Lukis, Jawa Pos Radar Semarang, 17 September 2008.
22. Menghidupkan Ekskul Demi Talenta Siswa, Jawa Pos Radar Semarang, 16 Oktober 2008.
23. Mencegah Merebaknya Budaya Jalan Pintas, Jawa Pos Radar Semarang, 23 Oktober 2008.
24. Penyaji Makalah: Menggali Bakat Seni Lukis Siswa SMP/MTs Melalui Lomba Dalam Seminar, MGMP Mapel Seni Budaya, di SMP 2 Ungaran 3 Juni 2009.
25. Peserta lomba Membudayakan Menulis Di Kalangan Guru, 25 Juni 2009, Agupena Jawa Tengah.
26. Menjebak Rakyat Dengan Program Pro Pendidikan, http://ispi.or.id, 10 Juli 2009.

27. Pergulatan budaya dalam pendidikan, Wawasan, 30 Juli 2009.

28. LKS Seni Rupa, Harapan Baru 1997 s.d 2010.

29. Saatnya Menjadikan Ambarawa Kota Pendidikan, Agupena Jateng, 18 Agustus 2009.

30. Dibalik Tawa & Duka Mbah Surip, Agupena Jateng, 18 Agustus 2009.

31. Ambiguitas Pendidikan Gratis, Suara Merdeka, 20 Agustus 2009.

32. Bermimpi Ambarawa Menjadi Kota Pendidikan, Buletin Pustaka, Kabupaten Semarang, 1 September 2009.

33. Merefleksi Hantu Akreditasi Sekolah, Kompas Jateng, 9 September 2009.

34. Plus Minus Pengelompokkan Kelas Unggulan, Derap Guru, September 2009.

35. Embung dan padat karya, Wawasan, 1 Oktober 2009.

36. Renungan di balik bencana Padang, Wawasan, 15 Oktober 2009.

37. Teladan itu masih ada, Wawasan, 6-11-2009.

38. Berebut jarum CPNS dalam jerami, Wawasan, 19-11-2009.

39. Siapa pemenang serial Gatutkaca vs Dursasana?, Wawasan, 5 Desember 2009.

40. Merajut Jejak Problem Seni Budaya, Jawa Pos Radar Semarang, 21 Desember 2009.

41. Penulis PTK: PENERAPAN BELAJAR KOOPERATIF MATERI PRAKTIK MELUKIS KREASI BAGI SISWA KELAS IXE TAHUN 2010 SMP NEGERI 1 SUMOWONO

42. Anda ingin Menulis Artikel? Buletin Pustaka, Kabupaten Semarang, April 2010.

43. Mencermati perubahan kurikulum, Wawasan, 9 April 2010.

44. Inovasi KBM Materi Gambar Bentuk, Jawa Pos Radar Semarang, 18 April 2010.

45. Mentradisikan Penelitian Guru, Jawa Pos Radar Semarang, 16 Mei 2010.

46. Tantangan Penelitian Tindakan Kelas, Jawa Pos Radar Semarang, 4 Juli 2010.

47. Belajar dari Acara Minta Tolong, Buletin Pustaka, Kabupaten Semarang, Juli 2010.

48. Mengurai Ambarawa Padat Merayap, Suara Merdeka, 3 Agustus 2010.

49. Mengimplikasikan Mindset Juara, Jawa Pos Radar Semarang, 15 Agustus 2010.

50. Refleksi Seni dalam Pendidikan Karakter, Jawa Pos Radar Semarang, 26 September 2010.