Ketua Agupena Semarang

Ketua Agupena  Semarang
Roto, S.Pd

INOVASI KBM MATERI GAMBAR BENTUK

Senin, 19 April 2010

Oleh Roto
INOVASI dalam segala hal adalah sesuatu yang mutlak harus dilakukan oleh siapapun yang mau maju ke depan. Termasuk didalamnya seorang guru. Guru adalah agen pembawa perubahan dalam mengarungi dunia pendidikan. Berkait dengan era inovasi, selaku guru seni rupa wajib membawa perubahan dalam menyampaikan materi ajar yang menjadi tanggungjawabnya. Pada kesempatan ini, penulis bermaksud mengurai inovasi dalam mengajar dan mendidik materi pokok gambar bentuk.

Gambar bentuk dapat diartikan sesuatu bentuk benda yang di salin ke media kertas, triplek, tembok, kanvas dan sejenisnya. Dengan media pensil, bolpoin, spidol, tinta Cina, kapur, cat dan lain-lain yang dibuat setepat mungkin. Untuk mencapai hasil gambar bentuk yang maksimal, seorang guru perlu menekankan betapa pentingnya siswa didik wajib memahami gambar perspektik, cara-cara mengarsir sekaligus mewarna. Selain itu guru perlu memahami unsur komposisi dan seni rupa.

Unsur komposisi mencakup: keseimbangan; perbandingan; irama, pusat perhatian (dominasi); dan kesatuan (unity). Sedang unsur seni rupa meliputi: titik; garis; bidang; warna; teksture (kesan yang ditimbulkan); gelap terang dan lain-lain.

Dalam silabus kelas VII, semester 1, mata pelajaran Seni Budaya (seni rupa) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), Standar Kompetensi (SK): 2. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, dengan Kompetensi Dasar (KD): 2.1. Menggambar bentuk dengan objek karya seni rupa terapan tiga dimensi dari daerah setempat.

Mencermati KD tersebut, urutan menggambar bentuk yang dapat dilakukan adalah membimbing siswa dari cara menggambar kubus 1 titik dan 2 titik, dilanjutkan cara menggambar benda elips (melingkar). Setelah siswa mampu memahami secara sederhana cara menggambar benda berbentuk kubus, elips, maka dapat dilanjutkan pada pokok materi menggambar bentuk benda bebas.

Benda bebas yang mempunyai daya tarik dan mudah dikerjakan oleh peserta didik pada pertemuan awal adalah menggambar bentuk objek benda sebenarnya, yaitu model daun, sayur-sayuran, buah-buahan dan bunga. Proses menggambarnya, secara sederhana dapat mengikuti urutan cara berikut, disesuaikan dengan gaya masing-masing guru.

Metode yang dapat dipilih guru sangat beragam, metode secara umum yang dipakai oleh guru seni rupa antara lain: pertama, guru memilih metode dengan urutan menggambar kubus dengan perspektif 1 titik, waktunya 2 jam @ 40 menit. Menggambar kubus dengan 2 titik waktu yang diperlukan 2 jam. Menggamabar benda berbentuk elips waktu yang diperlukan 2 jam. Menggambar penggabungan benda berbentuk kubus dan elips, dengan waktu 2 jam.
Jika guru belum puas dengan hasil yang dicapai oleh siswa didik, dalam menggambar benda kubus, elips dan gabungan kubus dengan elips dari waktu 8 jam kegiatan belajar mengajar (KBM), plus pekerjaan rumah (PR). Maka, dapat melakukan menambah jam pertemuan berikutnya, dengan konsekuensi mengorbankan pokok materi yang lain.

Inovasi Pembelajaran
Kedua, guru dapat memilih metode inovasi yang praktis dan disukai oleh peserta didik. Adapun metode yang hendak penulis tawarkan adalah metode demontrasi, tugas dan pembelajaran kooperatif (secara berkelompok antara 3, 4 atau 5 orang). Langkah awal yang dapat ditempuh yaitu pada pertemuan pertama guru mendemonstrasikan secara sederhana urutan menggambar benda berbentuk kubus, elips dilanjutkan menggambar model sebenarnya yang diambil dari alam terbuka.

Langkah yang dapat ditempuh, guru mempersiapkan setangkai daun atau salah satu buah pisang, apokat, wortel, tomat dan atau setangkai bunga. Guru mendemonstrasikan cara menggambar model yang telah dipersiapkan. Waktu yang diperlukan maksimal 10 menit. Dalam mendemonstrasikan gambar tersebut, disertai penghantar cara memilih model, menyusun model, memulai gambar sketsa, dilanjutkan cara mewarna.

Cara memilih model, ambillah daun atau bunga yang ada di sekeliling kelas (sekolah), upayakan mencapai tiga warna. Dengan catatan tidak merusak taman lingkungan sekolah. Susunan yang dapat dipilih benda yang besar diletakkan di bagian belakang sebelah kiri, tengah dan atau kanan.

Jika susunan sudah sesuai selera, bersegeralah memulai membuat sketsa. Dalam membuat gambar sketsa cara yang dapat dipilih mulailah dari objek utama. Upayakan gambar sketsa tersebut sedetail mungkin, sampai pada letak bayangannya, kemudian lanjutkan benda disebelahnya, belakangnya dan seterusnya.

Memulai Mewarna
Gambar tersebut akan menjadi suatu karya seni yang menarik jika diselesaikan dengan pewarna. Adapun pewarna yang mudah dijangkau oleh peserta didik adalah pensil warna. Media pensil warna mempunyai sifat berminyak, mengkilat dan sukar menutup. Maka, cara penggunaannya adalah memulai dari warna yang tua. Maksudnya jika benda sebenarnya hijau, mulailah menggores dari warna biru tua sampai ke warna yang ringan atau terang.
Setelah objek benda secara keseluruhan sudah berwarna, amatilah dengan cermat agar diketahui kekurangannya, setelah itu pertegaslah garis kontur (tepi objek) dengan menggunakan warna dominan yaitu warna tua. Untuk finising pewarna selanjutnya, gunakanlah pewarna oranye dan atau kuning. Tujuannya adalah gambar tersebut akan menjadi lebih menarik, hidup dan warnanya lebih matang.

Gambar tersebut di atas membutuhkan waktu idial minimal 90 menit. Mengingat waktu yang tersedia di tingkat SMP hanya 80 menit, maka guru harus pandai-pandai memotivasi siswa didik agar mampu memanfaatkan waktu yang ada.

Seusai pertemuan pertama dan sebelum waktu KBM ditutup, guru dapat melakukan menunjukkan 3 contoh karya siswa, mulai dari kategori terbawah, sedang sampai pada contoh karya terbaik. Dengan maksud dapat memberi pujian (reward). Untuk menutup pertemuan tersebut, guru memberi tugas pada siswa didik gambarlah model sebenarnya di rumah, dengan objek buah, sayuran atau bunga, kemudian pada minggu depan (pertemuan ke 2) siswa wajib membawa model sebenarnya dari rumah.

Jika guru mampu mengkondisikan peserta didik tertib membawa model sebenarnya dari rumah, maka pada pertemuan kedua tersebut, dapat menugaskan siswa didik membentuk kelompopk antara 4 sampai 5, disebut metode pembelajaran kooperatif. Tanpa diduga hasil gambar akan menjadi lebih meningkat dibanding pada pertemuan pertama. Bagaimana dengan Anda? Selamat berkarya.

Sumowono, 13 Januari 2010.
Oleh Roto Email: roto_amb@yahoo.com
Pendidik SMP 1 Sumowono.
Mahasiswa Pascasarjana UMS. HP. 085866260943
Ketua Agupena Kabupaten Semarang

0 komentar:

Posting Komentar