Kenyataan ini sungguh di luar dugaan. Agupena Jawa Tengah yang belum lama dibentuk dalam waktu singkat mampu melebarkan sayapnya. Sejak dideklarasikan 4 Februari 2009 di LPMP Jateng lima bulan lalu, Agupena provinsi secara perlahan mulai melebarkan sayapnya ke daerah-daerah dengan membentuk Agupena tingkat kota/kabupaten Jawa Tengah.
Tentu saja, Agupena sebagai sebuah wadah atau organisasi tidak berhenti sebatas perkumpulan para guru. Ke depannya, diharapkan para guru mampu mengekspresikan diri dan pikiran-pikirannya lewat tulisan. Bagaimanapun Agupena memang mengerucut sebagai wadah para guru sekaligus sebagai penulis.
Sebagaimana yang disampaikan Ketua Umum Agupena Provinsi Jawa Tengah, Deni Kurniawan, lomba penulisan artikel dan seminar dengan pembicara budayawan Ahmad Tohari dan pakar Karya Tulis Ilmiah Dr. Mulyadi, merupakan kegiatan kedua dari program yang sudah dirancang. Kegiatan pertama sebelumnya adalah bedah buku yang ditulis Ketua Agupena Pusat Achjar Chalil, bertajuk “Pembentukan Karakter Peserta Didik melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Fitrah”.
Tidak mudah memang agar sebuah organisasi bisa tetap eksis. Namun kerja keras dari Deni Kurniawan sebagai ketua umum dan mendapat dukungan luar biasa dari para pembina, penasihat, dan pengurus lainnya, diharapkan wadah ini ke depannya mampu menjadi corong yang lebih berarti bagi dunia pendidikan di Jawa Tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Apa yang telah dilakukan oleh Agupena Provinsi Jawa Tengah barangkali barulah langkah awal. Masih diperlukan gebrakan-gebrakan lainnya, membangunkan gairah kepenulisan para guru, yang nota bene adalah para kaum intelektual.
Semoga saja langkah berikutnya bisa lebih memiliki arti tentunya. ***
Zulmasri, S.S.
Guru SMPN 2 Talun Kabupaten Pekalongan, Pengurus Agupena Jawa Tengah.
0 komentar:
Posting Komentar